Kalimantan Selatan
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
|
|
Waja Sampai Kaputing | |
|
|
Koordinat | |
Dasar hukum | |
Tanggal penting | 7 Desember 1956 (hari jadi) |
Ibu kota | Banjarmasin |
Gubernur | Drs. H. Rudi Arifin |
Luas | 36.985 km2 |
Penduduk | 3.054.129 (2002)
Angka kematian anak: 67/1.000 kelahiran |
Kepadatan | |
Kabupaten | 11 |
Kodya/Kota | 2 |
Kecamatan | 11 |
Kelurahan/Desa | 1.833 |
Suku | Suku Banjar, Suku Dayak Bukit, Suku Dayak Bakumpai, Suku Dayak Dusun Deyah, Suku Dayak Maanyan |
Agama | Islam (96,80%), Protestan (28,51%), Katolik (18,12%), Hindu (9,51%), Buddha (17,59%) |
Bahasa | Bahasa Indonesia(id), Bahasa Banjar (bjn), Bahasa Bakumpai (bkr), Bahasa Melayu Bukit (bvu), Bahasa Dusun Deyah (dun), Bahasa Maanyan (mhy) |
Zona waktu | WITA |
Lagu Daerah | Saputangan Babuncu Ampat |
Situs web resmi: [http://www.kalsel.go.id] |
|
(?) |
Provinsi Kalimantan Selatan adalah salah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin.
Provinsi ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota.
Daftar isi |
[sunting] Sejarah
- 8000 SM : Masa manusia ras Austrolomelanesia. Fosilnya ditemukan di Gua Babi di Gunung Batu Buli, Desa Randu, Muara Uya, Tabalong.
- 2500 SM : Kedatangan bangsa Melayu Proto ke pulau Borneo (nenek moyang suku Dayak).
- 1500 SM : Kedatangan bangsa Melayu Deutero ke pulau Borneo.
- 400 : Masuknya agama Hindu ke Kalimantan, bersamaan dengan kedatangan suku Melayu dan munculnya Bahasa Banjar Hulu.
- 520 : Munculnya Kerajaan Tanjungpuri di Tanjung, Tabalong yang didirikan suku Melayu.
- 600 : Suku Dayak Maanyan melakukan pelayaran ke pulau Bangka selanjutnya ke Madagaskar.
- 1200 : Masa Kerajaan Negara Dipa, Empu Jatmika mendirikan Candi Agung di Amuntai Tengah, Hulu Sungai Utara.
- 1300 : Wilayah Barito, Tabalong dan Sawuku menjadi daerah taklukan Kerajaan Majapahit. Hancurnya Kerajaan Nan Sarunai, kerajaan Suku Dayak Maanyan karena serangan Majapahit. Pangeran Suryanata dari Majapahit berhasil menjadi raja Negara Dipa.
- 1400 : Masa Kerajaan Negara Daha, Raden Sekarsungsang menjadi Raja pertama.
- 1526 : Banjarmasih, pemukiman Oloh Masih, dipimpin Patih Masih.
- 1526-1550 : Masa pemerintahan Pangeran Samudera (Raja I) di Kerajaan Banjar. Setelah mendapat dukungan Kesultanan Demak untuk lepas dari Kerajaan Negara Daha.
- 24 September 1526/6 Zulhijjah 932 H : Pangeran Samudera memeluk Islam dan bergelar Sultan Suriansyah.
- 1550-1570 : Masa pemerintahan Sultan Rahmatullah (Raja II) di Banjarmasin
- 1570-1620 : Masa pemerintahan Sultan Hidayatullah (Raja III) di Banjarmasin
- 1520-1620 : Masa pemerintahan Sultan Musta'inbillah (Raja IV) di Banjarmasin hingga 1612.
- 1596 : Belanda merampas 2 jung lada dari Banjarmasin yang berdagang di Kesultanan Banten.
- 7 Juli 1607 : Ekspedisi Belanda dipimpin Koopman Gillis Michaelszoon tiba di Banjarmasin.
- 1612 : Belanda menembak hancur Banjar Lama (kampung Keraton) di Kuin, sehingga ibukota kerajaan dipindahkan dari Banjarmasin ke Martapura.
- 1734-1759 : Masa pemerintahan Sultan Tamjidillah I di Martapura.
- 14 Mei 1787 : Pangeran Amir (kakek Antsari) ditangkap Belanda, selanjutnya diasingkan ke Srilangka, setelah mengadakan perlawanan terhadap Belanda dengan 3000 pengikutnya.
- 15 Muharam 1251 H/1825 : Undang Undang Sultan Adam (UUSA 1825).
- 1859 : Sultan Tamjidillah yang disetujui Belanda sebagai raja Banjar, diturunkan dari tahta dan diasingkan ke Bogor.
- 11 November 1858 : Pertama kali meletusnya Perang Banjar, dipimpin Pangeran Antasari.
- 28 April 1859 : Pasukan Antasari menyerang tambang batubara milik Belanda di Pengaron, Banjar.
- 17 Agustus 1860 : Pangeran Antasari mendirikan Benteng Tabalong.
- 4 Mei 1861 : Pertempuran Paringin antara pasukan Antasari melawan Belanda.
- 14 Maret 1862 (13 Ramadhan 1278 H) : Pangeran Antasari ditabalkan sebagai Panembahan.
- 1899 : Residen C.A Kroesen memimpin Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo
- 24 Januari 1905 : Sultan Muhammad Seman, putra Pangeran Antasari gugur melawan Belanda.
- 1915 : Sarekat Islam mendirikan Madrasah Darussalam di Martapura.
- 1919 : Banjarmasin mendapat otonom pemerintahan menjadi Gemeente Bandjermasin.
- 1923 : National Borneo Congres ke-1
- 29-31 Maret 1924 : National Borneo Congres ke-2, dihadiri wakil-wakil Perserikatan Dayak dan Sarekat Islam lokal.
- 1938 : Wester afdeeling van Borneo, Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo menjadi sebuah propinsi di Hindia Belanda. Gemeente Bandjermasin ditingkatkan menjadi Stads Gemeente Bandjermasin.
- 25 Desember 1941 : Jepang membom Lapangan Terbang Ulin
- 21 Januari 1942 : Jepang menembak jatuh pesawat Catalina-Belanda di sungai Barito.
- 8 Februari 1942 : Jepang memasuki Muara Uya, Tabalong, Gubernur Haga mengungsi ke Kuala Kapuas menuju Puruk Cahu, Murung Raya.
- 10 Februari 1942 : Tentara Jepang memasuki Banjarmasin, sejak 6 Februari 1942 pemerintahan kota sudah vacum.
- Februari 1942 : Dengan persetujuan walikota Banjarmasin H. Mulder dibentuk Pimpinan Pemerintahan Civil (PPC) diketuai Mr. Rusbandi, sebagai pemerintahan sementara.
- 12 Februari 1942 : Tentara Jepang mengeluarkan maklumat kota Bajarmasin dan daerahnya diserahkan kepada PPC (Pimpinan Pemerintahan Civil)
- 5 Maret 1942 : A.A Hamidhan menerbitkan surat kabar Kalimantan Raya
- 18 Maret 1942 : Kiai Pangeran Musa Ardi Kesuma ditunjuk Jepang sebagai Ridzie, penguasa penuh dan tertinggi pemerintah sipil meliputi wilayah Banjarmasin, Hulu Sungai dan Kapuas-Barito.
- 18 Agustus 1945 : Pemerintahan Sukarno-Hatta menunjuk Ir. H. Pangeran Muhammad Noor sebagai gubernurKalimantan
- 23 Agustus 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran GEMIRI (Gerakan Rakyat Mempertahankan Republik Indonesia) di Kandangan, Hulu Sungai Selatan.
- Agustus 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran Badan Pemberontak Rakyat Kalimantan di Kandangan, Hulu Sungai Selatan.
- 23 September 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran Pasukan Berani Mati di Alabio, Hulu Sungai Utara.
- November 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran Laskar Syaifullah di Haruyan, Hulu Sungai Tengah.
- 20 November 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran GERPINDOM (Gerakan Rakyat Pengajar/Pembela Indonesia Merdeka) di Amuntai, Hulu Sungai Utara.
- 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran GERPINDOM (Gerakan Pemuda Indonesia Merdeka) di Birayang, Hulu Sungai Tengah, Barisan Pelopor Pemberontakan (BPPKL) di Martapura, Banjar dan Banteng Borneo di Rantau, Tapin serta Laskar Hasbullah di Martapura, Pelaihari, Rantau dan Hulu Sungai.
- 7 Desember 1945 : Pertempuran Marabahan, Barito Kuala.
- 6 Mei 1945 : Berdirinya TRI pasukan MN 1001, MKTI
- 21 Desember 1948 : Pertempuran Hawang, Hulu Sungai Tengah.
- 2 Januari 1949 : Pertempuran di Negara, Hulu Sungai Selatan (Palagan Nagara).
- 6 Februari : Pertempuran Pagatan, Tanah Bumbu.
- 17 Mei 1949 : Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan oleh Letkol. Hasan Basry (Pahlawan Nasional).
- 3 Juni 1949 : Pertempuran Serangan Umum Kota Tanjung, Tabalong.
- 15 April 1949 : Pertempuran Batakan, Tanah Laut.
- 8 Agustus 1949 : Pertempuran Garis Demarkasi di Karang Jawa, Kandangan, Hulu Sungai Selatan.
- 9 November 1949 : Pertempuran di Banjarmasin.
- 23 September 1953 : Wafatnya Ratu Zaleha, putri Sultan Muhammad Seman, sebelumnya diasingkan di Cianjur.
- 7 Desember 1956 : Terbentuknya provinsi Kalsel yaitu gabungan dari Kotawaringin, Dayak Besar, Daerah Banjar dan Federasi Kalimantan Tenggara. Belakangan Pasir (bagian Federasi Kalimantan Tenggara) bergabung ke provinsi Kalimantan Timur.
- 23 Mei 1957 : Wilayah Kotawaringin dan Dayak Besar membentuk provinsi Kalimantan Tengah.
- 10 November 1991 : Peresmian Museum Wasaka oleh Gubernur Kalsel Ir. H. Muhammad Said
- 23 Mei 1997 : Peristiwa Jumat Kelabu di Banjarmasin, kampanye pemilu yang berakhir kerusuhan bernuansa SARA (partai)
- 2005 : Terpilihnya H. Rudi Arifin sebagai gubernur untuk masa jabatan 2005-2009
[sunting] Kondisi dan Sumber Daya Alam
[sunting] Kondisi Alam
[sunting] Keanekaragaman Hayati
[sunting] Sumber Daya Alam
[sunting] Potensi Daerah
[sunting] Sosial Kemasyarakatan
[sunting] Suku Bangsa
Kelompok etnik di Kal-Sel menurut Museum Lambung Mangkurat, antara lain :
- Banjar Kuala
- Banjar Batang Banyu
- Banjar Pahuluan
- Suku Barangas di Barito Kuala (kec. Alalak)
- Suku Bakumpai di Barito Kuala (kec. Bakumpai, Kuripan, Tabukan)
- Suku Maanyan di Tabalong (kec. Tanta)
- Suku Abal di Tabalong
- Suku Dusun Deyah di Tabalong (kec. Muara Uya)
- Suku Lawangan di Tabalong
- Suku Bukit di pegunungan Meratus
- Suku Madura Madurejo
- Suku Jawa Tamban di Barito Kuala
- Cina Parit Pelaihari di Tanah Laut
- Suku Bajau di Kota Baru (pulau Laut utara)
- Suku Bugis di Tanah Bumbu
- Suku Mandar di Kota Baru (pulau Laut selatan)
(Sumber : Peta alam dan foto kelompok etnik Kalimantan Selatan, Museum Lambung Mangkurat).
Delapan etnik terbanyak di Kal-Sel menurut sensus 2000 (Dalam sensus belum disebutkan beberapa suku kecil yang terbilang penduduk asli) :
- Suku Banjar : 2.271.586 jiwa
- Suku Jawa : 391.030 jiwa
- Suku Bugis : 73.037 jiwa
- Suku Madura : 36.334 jiwa
- Suku Bukit : 35.838 jiwa
- Suku Mandar : 29.322 jiwa
- Suku Bakumpai : 20.609 jiwa
- Suku Sunda : 18.519 jiwa
- Lainnya : 99.165 jiwa
Total penduduk Propinsi Kalsel tahun 2000 : 2.975.440 jiwa
(Badan Pusat Statistik - Sensus Penduduk Tahun 2000)
[sunting] Bahasa Daerah
Bahasa Daerah (asli):
- Bahasa Melayu Banjar
- Bahasa Banjar Kuala
- Bahasa Banjar Hulu
- Bahasa Bakumpai
- Bahasa Bukit / Melayu Bukit
- Bahasa Dusun Deyah
- Bahasa Barangas
[sunting] Agama
Mayoritas Islam
[sunting] Pendidikan
[sunting] Permasalahan Sosial
[sunting] Pemerintahan
[sunting] Daftar Kabupaten dan Kota
- Kabupaten Balangan
- Kabupaten Banjar
- Kabupaten Barito Kuala
- Kabupaten Hulu Sungai Selatan
- Kabupaten Hulu Sungai Tengah
- Kabupaten Hulu Sungai Utara
- Kabupaten Kotabaru
- Kabupaten Tanah Laut
- Kabupaten Tabalong
- Kabupaten Tanah Bumbu
- Kabupaten Tapin
- Kota Banjarbaru
- Kota Banjarmasin
[sunting] Perekonomian
[sunting] Tenaga Kerja
[sunting] Pertanian & Perkebunan
[sunting] Hutan & Ikan
[sunting] Industri
[sunting] Jasa
[sunting] Energi
[sunting] Pertambangan
batu bara dan bijih besi mulai merajai di bumi lambung mangkurat ini
[sunting] Transportasi
[sunting] Komunikasi
[sunting] Ekspor & Impor
[sunting] Keuangan & Perbankan
[sunting] Seni dan Budaya
[sunting] Musik, teater tradisional dan wayang
- Musik Panting (suku Banjar)
- Musik Kurung Kurung (suku Dayak Bukit)
- Mamanda (teater tradisional suku Banjar)
- Lamut (suku Banjar)
- Madihin (suku Banjar)
- Wayang Kulit Banjar (suku Banjar)
- Wayang Gung (wayang orang suku Banjar)
- Balian(suku Dayak Bukit)
[sunting] Tarian
Tarian suku Banjar:
- Baksa Kambang
- Radap Rahayu
- Kuda Gepang
- Tarian suku Banjar lainnya
Tarian suku Dayak Bukit:
- Tari Tandik Balian
- Tari Babangsai (tarian ritual, penari wanita)
- Tari Kanjar (tarian ritual, penari pria)
[sunting] Lagu
Lagu Daerah suku Banjar:
[sunting] Rumah Adat
Rumah Adat Suku Banjar disebut Rumah Bubungan Tinggi
Rumah Adat Suku Dayak Bukit disebut Balai
[sunting] Pakaian Adat
Pakaian Pengantin Suku Banjar ada 4 jenis:
- Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut
- Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari
- Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan
- Pangantin Babaju Kubaya Panjang
Pakaian Pemuda Pemudi:
- Pakaian Nanang dan Galuh Banjar
[sunting] Literatur
[sunting] Pariwisata
- Banjarmasin
- Komplek Makam Sultan Suriansyah
- Komplek Makam Pangeran Antasari
- Masjid Sultan Suriansyah
- Pasar Terapung Muara Kuin
- Pasar Terapung Lok Baintan
- Festival Nanang dan Galuh Banjar
- Museum Wasaka
- Kubah Surgi Mufti
- Sasirangan
- Banjarbaru
- Barito Kuala
- Hulu Sungai Selatan
- Loksado (Wisata Alam Pegunungan dan Arung Jeram, Balian)
[sunting] Pranala luar
- (id) Situs resmi
|
|
---|---|
Kabupaten: Balangan | Banjar | Barito Kuala | Hulu Sungai Selatan | Hulu Sungai Tengah | Hulu Sungai Utara | Kotabaru | Tanah Laut | Tabalong | Tanah Bumbu | Tapin |
|
Lihat pula: Daftar kabupaten dan kota di Indonesia |
|
|||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
|